tolong pinjamkan

Tolong pinjamkan aku bulan, ketika senja sudah tiba. Bukan karena aku tak memiliki kekuatan, tapi sudah berulangkali aku mengalami senja yang sama. Selalu saja semburat menuangkan cat warna jingga di langit luas. Sampai tepinya mencapai batas terpinggir dalam nyanyian cakrawala.

Tolong pinjamkan aku bintang, ketika bulan telah tiba. Bukan karena bulan tak mempunyai kekuatan, tapi bulan telah benar-benar menghipnotis seluruh luka menjadi rasa. Ingin kutepis seluruh rinduku pada bulan dengan hadirnya bintang. Dan malam telah seribu tahun lalu mengecap kemunafikan padaku atas ini.

Tolong pinjamkan aku lentera ketika senja telah berlalu, dan bulan bintang tak lagi tiba. Menerangi nyanyian lagu malam tanpa nada dan irama. Walau remangnya tak cukup untukku melentikkan langit. Tapi paling tidak malam ini, aku tidak berbohong ketika aku berbisik : "Aku rindu."


--Jogjakarta, 6 April 2012 16:21--
--rindu ini kapan hadir?--

preman

Pekerja seni dan seniman itu berbeda!! Serumu.

Pekerja seni adalah orang yang mengerjakan seni, beberapa melakukannya dengan cinta tapi lebih sering membual karena tak lebih urusan perut meronta.

Seniman itu pilihan kehidupan, tapi bukan manusia yang memilih seni. Seni yang memilihnya !!

Aku tak peduli dengan cerocosnya yang membanjiri dinding ruangan kami sama-sama berdiri. Kubiarkan dia memperkosa dua makna yang bagiku sama.

Matanya yang pernah memikatku kini mendelik hampir loncat. Raut mukanya yang pernah meneguhkanku kini hijau geram bak buto ijo yang marah di kisah-kisah pewayangan.

Kesalahnku hanya standar. Memakinya pengangguran dan mencibirnya tak punya uang. Karna kami menikah, dua puluh tahun lamanya. Mengenalkan dirinya padaku dulu, dia seniman. Yang buatku kini, adalah makna yang sama dengan preman.


--Banaran, 24 Februari 2012 8:30--