dari balik perdu



Cukup lelah mengikuti kaki-kaki kecil. Mengawasi kumpulan mungil dari kejauhan dengan hati yang sedikit was-was.

Sesekali kuteriakkan, "Jangan jauh-jauh! Ayo ke sini."

Kemudian kumpulan mungil pun akan patuh pada sumber suara. Terkadang turut kembali padaku dan merebahkan kepala mungil di pangkuan.

"Oma," bisikan mungil.
"Langit pagi begitu tenang, begitu damai, yaa," aku hanya menganggukkan kepala.

"Oma! Vallen! Ikan! Besaar!!"

"Hati-hati, Darl !" kuperingatkan si bungsu yang mengangkat pancingannya sambil berlari ke arahku.

"Of we koken vis voor de lunch?" dan si bungsu pun tertawa.

"Akan kukembalikan ke kolam, Oma."

Mataku tak beralih saat kaki mungil Darl kembali menuju genangan air bernama danau itu.

"Oma?"

Ahh, suara mungil itu membangunkanku dari mimpi. Kulihat sekeliling, tak ada apa-apa. Hanya ada perdu yang terus mengangguk tertimpa angin.

Kututup majalah yang kubawa dan selanjutnya kulipat tikar tempatku tertidur.

Ketika akan beranjak, kembali kulihat danau itu di kejauhan.

"Ben je goed, kleine? Oma mist jullie," bisikku sebelum meninggalkan kumpulan perdu.

"Oma. Darl en Vallen missen Oma," bisik mereka dari balik perdu-perdu dingin yang tak pernah kudengar.


---#---







Google translator

Of we koken vis voor de lunch = apakah kita masak ikan untuk makan siang
Ben je goed, kleine? apakah kalian baik-baik saja, mungil?
Oma mist jullie = oma rindu kalian
Darl en Vallen missen Oma = Darl dan Vallen rindu oma


--Jogjakarta, 12 Februari 2011 19:55--
--terkadang ada hal yang tak mampu terselesaikan--

pict. source = dinasay.blogspot.com